|
|||||
Kategori
Produk Best Seller
Rp. 4.450.000
Rp. 4.500.000
Rp. 1.900.000
Rp. 2.050.000
Statistik User
Cari Produk
Share
Bahasa
![]() Dag Dig Dug Bermain Airsoft Gun Diposting oleh : - Dibaca: 10557 kali TEMPO Interaktif, Makassar - Di balik semak seseorang bersembunyi. Tak bergerak. Matanya mengintip dari balik lensa google dengan wajah berbalut balaclava. Sesekali melirik kanan-kiri. Jari telunjuk erat menempel pelatuk, siap menekan. Saat sesosok bayangan berkelebat, sekitar 15 meter di depannya, "prajurit" itu mengangkat badan, membidik sebentar, lalu... dor?
Itulah gambaran permainan
airsoft gun. Ini merupakan permainan tembak-menembak menggunakan
senjata mainan. Latar lokasi bisa hutan atau kota. Berbeda dengan
permainan tembak-tembakan biasa, airsoft gun punya skenario dan
menggunakan senjata api tiruan dengan berat dan ukuran sama persis
dengan aslinya.
Permainan
ini pertama kali populer di Jepang sekitar 1970-an. Idenya berkembang
dan terus merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Sekitar
1990-an, sejumlah klub penggemar airsoft gun bermunculan di beberapa
kota besar. Ahmad Khatib Syamsuddin, seorang penggemar airsoft gun di
Makassar, mengatakan permainan ini mengutamakan kekompakan tim. Pemain
serasa menjadi jagoan dalam film aksi. "Seru dan bikin jantung
deg-degan," kata dia.
Ia
menuturkan, sebelum bertempur, para pemain dibagi menjadi dua tim.
Kedua tim akan saling melumpuhkan. Pertempuran berlangsung menurut
skenario yang telah disusun sebelumnya, termasuk area pertempuran. Jenis
senapan laras panjang tiruan bisa digunakan, seperti M-4, AK-47, dan
M-16. Semua mirip aslinya. Pemain bisa juga menggunakan senjata keluaran
terbaru.
Semula,
kata Ahmad, para pemain airsoft gun lebih suka bermain di Tanjung
Bunga. Belakangan, mereka bergeser ke daerah Samata, perbatasan Gowa
dan Makassar. "Di sana ada bekas perumahan tak dihuni. Medannya sangat
cocok sebagai area pertempuran," jurnalis stasiun televisi swasta ini
menuturkan.
Berbeda
dengan pinball, bermain airsoft gun menuntut sportivitas tinggi,
mengingat peluru sama sekali tak meninggalkan jejak di musuh."Yang kena
tembak harus langsung mengaku dan teriak, 'Fit!'. Cuma pemain yang
tertembak yang tahu pasti tembakan mengenai sasaran atau meleset," ia
menjelaskan.
Selain
bangunan kosong, permainan ini kerap memilih hutan, kebun, dan gedung.
Dengan pakaian serba lengkap, setiap anggota wajib mengenakan
pelindung, seperti pakaian tebal, kacamata, sepatu, dan pelindung kaki.
Peluru
dalam permainan ini biasa disebut ball bullet (BB). Peluru berupa
butiran plastik kecil ini tak boleh ditembakkan ke lawan main dalam
jarak kurang dari 5 meter. Setiap anggota yang terkena tembakan harus
keluar dari medan peperangan dan mengangkat senjata di atas kepala.
"Untuk menghindari tembakan musuh," dia menjelaskan.
Fauzi
Wibowo, penggemar lain, menuturkan, permainan airsoft gun bisa menjadi
hobi mengasyikkan. Selain memupuk nilai sportivitas, ia berkilah,
permainan jenis ini bisa melatih kesabaran, ketangkasan, dan kecerdikan
menggunakan strategi melumpuhkan lawan. "Mahalnya peralatan menjadikan
kegiatan ini masih terbatas pada kalangan tertentu," kata pengusaha
muda ini. "Untuk perlengkapan dan beberapa jenis senjata, saya sudah
habis sekitar Rp 10 juta."
Para
pemain airsoft gun berkantong pas-pasan bisa saja mengakali persoalan
harga peralatan mahal dengan membeli peralatan murah. Biasanya terdapat
senjata buatan Cina. Harganya lebih terjangkau dibanding yang asli.
"Dengan harga Rp 1 jutaan, kami sudah bisa dapat berbagai jenis senjata
laras panjang," kata dia.
Generasi
terakhir ini menggunakan tenaga elektrik dengan fitur tambahan.
Semakin mirip aslinya. Perbedaannya ada pada peluru. BB hybrid airsoft
gun berbentuk silinder seperti peluru asli. Yudi, seorang pengusaha
penyewaan airsoft gun, menuturkan, pada awal munculnya airsoft gun,
banyak produk yang dijual menggunakan kokangan atau jenis
spring-powered. Generasi selanjutnya muncul senjata bertenaga gas yang
memerlukan suplai gas (CFC/freon) eksternal. "Biasanya airsoft gun jenis ini memiliki tabung penyimpanan atau cadangan gas pada bodinya," kata dia. "Setelah jenis gas banyak dijual dan digunakan para pemain, termasuk Indonesia, jenis airsoft gun bertenaga listrik/elektrik menggunakan baterai isi ulang. Jenis ini dikenal dengan AEGs atau Automatic Electric Guns dan AEPs atau Automatic Electric Pistols."
Saat membeli senjata, bisa
berdasarkan pada performa senapan. Acuannya adalah masa hidup baterai,
jarak tembak, tingkat tembakan, akurasi, ketahanan, kemudahan mengatur
atau customize, kapasitas magasin, serta ukuran dan berat airsoft gun. Sharing TerkaitOrder
![]() ![]() ![]() Rekening Bank
![]() No. Rek. 138-00-0649554-8 a.n Hary Nugroho ![]() No. Rek. 394-02-08105 a.n Hary Nugroho Expedisi
Link ![]() |
|||||
|